Selasa, 30 November 2010

KELAS PROLETAR DAN SOSIALISME

LAHIRNYA KELAS BURUH DAN SOSIALISME


A. Awal Gerakan Kelas Buruh
Feodalime telah berakhir berganti dengan kapitalisme awal yang berkembang sangat pesat, ahan-lahan pertanian kini telah berganti dengan pabrik-pabrik dan industry yang berdiri sangat megah, dan kasus yang semakin pelik pun semakin sering terjadi, antara kaum buruh yang terus mendapat tekanan dengan si penguasa modal itu sendiri, sampai sekitar tahun 1870, inggris telah mengembangkan industry manufaktur yang paling maju di dunia, lebih dari sepertiga produksi industrial yang berlangsung di Inggris, proses-proses pendukung dari industry itu pun terus dibangun mulai dari pembangunan rel-rel kereta api sampai industrialisasi besar-besaran. Di Eropa, prose situ mengakibatkan hancurnya kecakapan tradisional dan merosotnya kesejahteraan kaum tukang, sekian juta orang-orang eropa beremigrasi, yang hal ini akan sangat membantu pertumbuhan industry di negeri-negeri lain.
Kompetisi memaksa para majikan untuk mempertahankan upah serendah-rendahnya, dan para buruh industry tidak punya peluang untuk menolak pemotongan upah, jika mereka mencoba menolaknya, mereka akan dipecat dan digantikan oleh orang-orang yang masih menganggur. Buruh individual selalu rentan untuk dipecat, mereka hanya bisa membela diri secara kolektif dengan berorganisasi sehingga mampu melancarkan ancaman untuk menarik tenaga kerja secara penuh, “satu untuk semua dan semua untuk satu” adalah satu-satunya prinsip yang menjadi dasar kaum buruh untuk bisa membela diri, atau sebaliknya “setiap orang berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dan tak memperdulikan orang lain. Akan menyebabkan kaum buruh itu sepenuhnya tergantung pada majikannya.
Ungkapan praktis yang paling jelas dari cita-cita proletariat baru itu pertama-tama adalah diciptakannya serikat-serikat dagang atau serikat buruh dan kemudian federasi-federasi dan berbagai serikat itu secara nasional dan internasional. Dibenua eropa, dimana perkembangan industry secara keseluruhan tidak terlampau maju, kelompok-kelompok kecil kaum buruh terlibat aktif dalam berbagai revolusi tahun 1848. Gerakan kaum buruh yang bersifat politis berkembang dari protes pra industry pada masa-masa sebelumnya, yang dilakukan kaum petani dan tukang yang melarat dan tertindas.

B. Sosialisme dan Karl Marx
Kaum sosialis awal memandang kapitalisme sebagai system yang tidak adil dan irasional, yang harus digantikan oleh komunisme. Marx bukannya tidak sepakat, namun ia mengkritik kaum sosialis awal itu karena mereka tidak memandang kapitalisme dalam konteks historis. Menurut Marx kapitalisme telah mengakhiri ketidakadilan dan irasionalitas feudal, namun kapitalisme telah menggantikannya dengan ketidak adilan dan irasionalitasnya sendiri. Namun dengan jalan itu ia pun telah menciptakan kemungkina untuk menghapus sama sekali ketidakadilan dan irasionalisme itu. Pendekatan mark mengandaikan bahwa sangatlah penting untuk mengkaji kekuatan-kekuatan yang beroperasi pada masyarakat kontemporer. Prosedur yang dia pakai adalah dengan memadukan pemikiran filsafat Hegelian jerman, ilmu ekonomi inggris, serta ide-ide sosialis dan pengalaman revulosioner prancis.
Hegel memandang sejarah sebagai perwujudan atau aktualisasi prisip-prinsip umum. Kita telahg menyimak satu contoh tentang hal ini dalam filsafatnya tentang Negara, dimana gagasan tentang kedaulatan Negara pertama-tama dideduksikan sebagai keharusan mutla, dan kemudian ditampilkan sebagai sesuatu yang mendapatkan perwujudannya pada sosok seorang raja. Bagi mark sejarah itu lebih berupa perkembangan produksi daripada realisasi prinsip-prinsip rasional.
Dalam pengertian tertentu, ini berarti kembali ke gagasan Locke dan smith, namun titik Tolaki Mark bukanlah seorang pekerja individual yang dengan dendirian menghadapi alam.
Marx menganalisis apa yang dianggapnya sebagai penemuan yang terpenting, yakni rahasia Sistem kapitalis. Penemuan itu dapat dirumuskan sebagai berikut, yang diambil pemilik modal dari para buruh upahannya adalah hasil dari jumlah jam kerja tertentu, namun yang ia bayarkan adalah tenaga kerja dari si buruh. Dari sudut pandang pemilik modal, satu-satunya tujuan produksi adalah laba. Kualitas yang tinggi dan hasil yang berjumlah besar hanya menarik minat pemilik modal sejauh hal-hal itu bisa diharapkan meningkatkan laba.
Didalam produksi itu sendiri, implikasi terpenting analisis Marx adalah bahwa kaum pemilik modal mempunyai kepentingan untuk menekan upah buruh.jika diungkapkan secara sangat sederhana, analisis Marx adalah bahwa merupakan kepentingan setiap firma agar semua firma lainnya membayar para buruh mereka dengan upah yang tinggi sehingga memungkinkan mereka membeli lebih banyak komoditas yang diproduksi oleh firma tersebut diatas.


C. Mark tentang Negara
Hegel akan sepakat dengan Marx bahwa masyarakat sipil akan terancam krisis jika dibiarkan berjalan sendiri. Namun Hegel berpendapat bahwa Negara dapat dan harus menjamin kepentingan umum daripada kepentingan-kepentingan particular yang saling bersaing di dalam masyarakat, dan dengan demikian mencegah resiko yang mengancam system. Mark tidak pernah mengungkapjan secara spesifik seperti apakah kira-kira masyarakat komunis itu. Namun ide tentang masyarakat seperti itu bukanlah cita-cita utopian yang kabur dan tidak terkait dengan analisis historisnya atas kapitalisme. Dalam semua karyanya, Marx secara tersirat memanfaatkan ide tentang perencanaan produksi social yang sadar, langsung, dan demokratis untuk menunjukkan komplikasi dan penyimpangan masyarakat kapitalis.

D. Sosialisme Reformis dan revolusioner sebelum tahun 1914
Mulai tahun 1870, kekuatan industry Inggris telah diungguli oleh kekuatan industry Amerika Serikat, dan hamper di pecundangi oleh kekuatan industry jerman. Banyak firma yang terpaksa gulung tikar, dan firma-firma yang masih bertahan sering sekali harus menghadapi keadaan yang nyaris mendekati monopoli untuk komoditas-komoditas tertentu. Salah satu tanda krisis itu adalah jatuhnya harga. Ini berarti, bagi para buruh yang bisa mendapatkan pekerjaan, upah riil tidak menurun, kendati melemahnya organisasi-organisasi kelas buruh sebagai akibat dari pengangguran mengakibatkan menurunnya uang upah dan beberapa kemunduran lainnya. Krisis telah menyebabkan aktivitas serikat menjadi lebih diperlukan, kendati juga lebih sulit. Radikalisasi tertentu atas sikap pragmatis tradisional dan serikat-serikat dagang inggris yang berlangsung selama periode ini, sedangkan di Jerman, serikat dagang maupun partai-partai sosialis bermunculan. Partai-partai itu bersatu menjadi partai social democrat Jerman pada tahun 1875.
Pada sekitar peralihan abad, di dalam internasionale dan didalam partai social democrat jerman terjadi perdebatan tentang apakah gerakan kelas buruh harus setia pada marxisme. Sudut pandang Reformis itu mencakup peninjauan ulang atas pandangan Marxis tentang Negara, Negara bukan lagi dilihat sebagai alat penindasan, namun sebagai agen netral yang bisa dijalankan oleh wakil-wakil dari para pemilik modal maupun buruh banyak revionis yang memandang pengaruh Hegelian atas pemikiran Marxis yang berbahaya, dan berusaha mengarahkan gerakan kelas buruh kembali ke filsafat social yang didasarkan pada Kant. Meurut mereka sosialisme dengan demikian harus dipandang sebagai kerajaan tujuan, pada saat yang sama, komitmen terhadap cita-cita sosialisme harus dicegah agar tidak menghancurkan hukum dan ketertiban.

Tidak ada komentar: