Selasa, 30 November 2010

TEORI STRUKTURASI ANTHONY GIDDENS

 Teori Strukturasi
Sebenarnya teori ini tidak terlepas dari fenomena sebelumnya yaitu mengenai sosiologi mikro dan sosiologi makro yang terkesan didikotomikan diantara keduanya, yang mana sekarang telah dikembangkan dan memperjelas hubungan antara mikro dan makro di kalangan teoritisi Amerika, dan ini sejajar dengan peningkatan di kalangan teoritisi Eropa atas masalah hubungan antara Agen dan Struktur. Tori yang paling terkenal dalam membahas integrasi antara agen dan struktur adalah teori strukturasi milik Anthony Giddens. Dia mengatakan bahwa “ setiap riset dalam ilmu social atau sejarah selalu menyangkut penghubungan tindakan dengan struktur, Namun, dalam hal ini tak berarti bahwa struktur menentukan tindakan atau sebaliknya.” Dia sebenarnya bukan salah satu tokoh penganut aliran Marxisme, namun ada pengaruh besar pandangan-pandangan Marxian dalam karyanya, dan bahkan ia melihat sebuah konstitusi dari masyarakat sebagai cerminan pemikiran integrative yang melekat dalam pemikiran Marx, yaitu “manusia adalah pembuat sejarah, tetapi mereka tak dapat membuatnya sesuka hatinya, mereka tidak dapat membuatnya berdasarkan keadaan yang mereka pilih sendiri, melainkan berdasarkan keadaan yang langsung mereka hadapi, diterima, dan dibawah dari masa lalu.”
Teori strukturasi Giddens yang memusatkan perhatian pada praktik social yang berulang itu pada dasarnya adalah sebuah teori yang menghubungkan antara agen dan struktur. Namun ia berpendirian bahwa tindakan agen itu dapat dilihat sebagai perulangan, artinya aktifitas bukanlah dihasilkan sekali dan langsung jadi oleh actor social, tetapi secara terus menerus mereka ciptakan ulang melalui suatu cara, dan dengan cara itu juga mereka menyatakan diri bahwa mereka sendiri adalah sebagai actor. Di dalam dan melalui aktifitas mereka, agen menciptakan kondisi yang memungkinkan aktifitas ini berlangsung. Dengan demikian, aktifitas tidak dihasilkan melalui kesadaran ataupun melalui konstruksional tentang sebu ahrealitas, dan tidak diciptakan pula oleh struktur social. Malahan dalam menyatakan diri mereka sendiri sebagai actor, orang terlibat dalam praktik social dan melalui praktik social itulah baik kesadaran maupun struktur itu diciptakan. Giddens juga memusatkan perhatian pada kesadaran atau refleksitas. Namun dalam merenung (refleksif) manusia tak hanya merenungi diri sendiri, tetapi juga terlibat dalam memonitor semua aliran yang mana terus menerus muncul dari aktifitas dan kondisi structural. Secara umum dapat dinyatakan bahwa Giddens memusatkan perhatian pada proses dialektika dimana praktik social, struktur, dan kesadaran diciptakan. Jadi Giddens menjelaskan masalah agen dan struktur secara historis, processual, dan dinamis.
Didalam teori strukturasi ada elemen-elemen yang membangunnya yaitu Dimulai dari pemikirannya tentang agen yang terus menerus memonitor pemikiran dan aktifitas mereka sendiri serta yang juga mencakup kontek social dan fisik mereka. Dalam upaya mereka mencari perasaan aman, actor merasionalkan kehidupan mereka, yang dimaksud Giddens dengan rasionalisasi adalah mengembangkan kebiasaan sehari-hari yang tak hanya memberikan perasaan aman kepada actor, tetapi juga memungkinkan mereka menghadapi kehidupan social mereka secara efisien. Aktor juga mempunyai motivasi untuk bertindak dan motivasi ini meliputi keinginan dan hasrat yang mendorong tindakan. Jadi, sementara rasionalisasi dan refleksifitas terus-menerus terlibat dalam tindakan, motivasi dapat dibayangkan sebagai potensi untuk bertindak. Motivasi menyediakan rencana menyeluruh untuk bertindak, tetapi menurut Giddens sebagian besar tindakan kita tidak dimotivasi secara langsung. Meski tindakan tertentu tidak di motivasi dan motivasi kita tak bisa dari manapun, namun motivasi memainkan peran penting dalam tindakan manusia.
Di bidang kesadaran pun Giddens membedakan antara kesadaran Diskursif dan kesadaran praktis. Kesadaran diskursif memerlukan kemampuan untuk melukiskan tindakan kita dalam kata-kata. Kesadaran praktis melibatkan tindakan yang dianggap actor benar, tanpa mampu mengungkapkan dengan kata-kata tentang apa yang mereka lakukan. Tipe kesadaran praktis inilah yang sangat penting bagi teori strukturasi; berarti teori ini lebih memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan actor ketimbang apa yang dikatakannya.
Sesuai dengan penekananannya pada keagenan, Giddens memberikan kekuasaan besar terhadap agen. Dengan kata lain, menurutnya agen mempunyai kemampuan untuk menciptakan pertentangan dalam kehidupan social, dan bahkan ia lebih yakin lagi bahwa agen tak berarti apa-apa tanpa kekuasaan. Artinya, actor berhenti menjadi agen bila ia kehilangan kemampuan untuk menciptakan pertentangan. Giddens tentu saja mengakui adanya paksaan atau pembatas terhadap actor, tetapi ini tak berarti actor tidak mempunyai pilihan dan tidak mempunyai peluang untuk membuat pertentangan. Menurutnya, kekuasaan secara logis mendahului subyektivitas karena tindakan melibatkan kekuasaan atau kemampuan untuk mengubah situasi. Jadi, teori strukturasi Giddens memberikan kekuasaan kepada actor dalam hal tindakan. Inti konseptual teori ini terletak pada pemikiran tentang struktur dan system. Struktur didefinisikan sebagai “property-properti yang berstruktur (aturan dan sumber daya), property yang memungkinkan praktik social serupa yang dapat dijelaskan untuk eksis di sepanjang ruang dan waktu yang membuatnya menjadi bentuk sistemik”. Struktur hanya akan terwujud karena adanya aturan dan sumber daya. Struktur itu sendiri tidak ada dalam ruang dan waktu. Fenomena social mempunyai kapasitas yang cukup untuk menjadi struktur. Giddens berpendapat “struktur hanya ada di dalam dan melalui aktivitas agen manusia.” Jadi Giddens mengemukakan definisi struktur yang tak lazim, Yang tak mengikuti pola durkhemian dalam memandang struktur sebagai sesuatu yang berada di luar dan memaksa actor. Giddens berupaya menghindarkan kesan bahwa struktur berada di luar terhadap tindakan actor. “menurut saya, struktur adalah apa yang membentuk dan menentukan terhadap kehidupan social, tetapi bukan struktur itu sendiri yang membentuk dan menentukan kehidupan social itu.” 
Giddens tak menyangkal fakta bahwa struktur dapat memaksa atau mengendalikan tindakan, tetapi struktur juga sering memberikan kemungkinan bagi agen untuk melakukan sesuatu yang sebaliknya tak akan mampu mereka kerjakan. Ia juga mendefinisikan system Sosial sebagai praktik social yang dikembangbiakkan atau hubungan yang direproduksi antara actor dan kolektivitas yang diorganisir sebagai praktik social tetap.” Jadi gagasan tentang system social ini berasal dari pemusatan perhatiannya terhadap praktik social. System social tidak mempunyai struktur, tetapi dapat memperlihatkan cirri-ciri strukturalnya. Struktur tak dapat memunculkan dirinya sendiri dalam ruang dan waktu, tetapi dapat menjelma dalam system social, dalam bentuk praktik social yang direproduksi.
Jadi dapat diartikan struktur serta-merta muncul dalam tatanan sitem social. Struktur pun menjelma dalam “ingatan agen yang berpengetahuan banyak”, yang mana akibatnya, aturan dan sumber daya men jemalkan dirinya sendiri baik di tingkat makro system social maupun di tingkat mikro berdasarkan kesadaran manusia. Jadi konsep yang sebenarnya tentang strukturasi adalah “konstitusi agen dan struktur bukan merupakan dua kumpulan fenomena yang berdiri sendiri atau dualisme, tetapi lebih mencerminkan suatu dualitas, cirri-ciri structural system social adalah sekaligus medium dan hasil praktik social yang diorganisir berulang-ulang.” Strukturasi meliputi hubungan dialektika antara agen dan struktur, struktur dan keagenan adalah dualitas, struktur takkan ada tanpa agen dan demikian sebaliknya.
Seperti telah dikemukakan, waktu dan ruang merupakan variable penting dalam teori strukturasi Giddens. Waktu dan ruang tergantung pada apakah orang lain hadir untuk sementara waktu atau dalam hubungan yang renggang. Kondisi primordial adalah interaksi tatap muka, dimana orang lain hadir pada waktu dan tempat yang sama, tetapi system social berkembang atau meluas menurut waktu dan ruang sehingga orang lain tidak perlu lagi hadir pada waktu yang sama dan ruang yang sama. System social yang berjarak dilihat dari sudut pandang waktu dan ruang seperti itu dalam kehidupan modern makin meningkat peluangnya dengan munculnya penggunaan peralatan komunikasi dan transportasi baru. Giddens juga lebih cenderung menganalisis secara rinci berbabagai unsure dalam system social dan yang lebih penting lagi, ia memusatkan perhatiannya pada sifat hubungan timbale balik unsure-unsur agen dan struktur itu, dan yang menarik lagi pendekatan giddens adalah fakta bahwa strukturasi ini di definisikan dalam hubungan integrative. Agen dan struktur tidak berada dalam keadaan bebas satu sama lain melainkan system social dilihat baik sebagai media maupun sebagai hasil tindakan actor dan system social yang secara berulang-ulang mengorganisir kegiatan actor.

Tidak ada komentar: